Perjalanan alat bayar berupa uang dinegara Indonesia dari masa kemasa mengalami perubahan dari mulai bahan yang digunakan hingga nilai rupiah tersebut. Sebelum resmi menggunakan mata uang rupiah Indonesia menggunakan mata uang asing terutama pada masa penjajahan hingga awal merdeka.
Semasa pendudukan VOC alat pembayaran yang dominan adalah mata uang milik VOC. Selain itu juga matauang negeri Belanda juga dipakai sebagai alat transaksi pada waktu itu.
Pasca merdeka tepatnya pada era tahun 1950 an Indonesia memakai mata uang sendiri dengan nilai sen. Bentuk uang logam yang unik ada lobang ditengahnya serta desain sederhana dengan tulisan Arab.
Semakin berkembangnya negara maka mata uang Rupiah semakin inovatif dengan desain yang lebih baik termasuk uang kertas.
Melihat berbagai macam bentuk, nilai berbagai macam mata uang yang pernah ada di Indonesia dapat mengenang kembali sejarah perjalanan Rupiah dari masa kemasa.
Begitupula dengan bahan untuk uang tersebut, pada masa lalu bahan uang harga jualnya lebih mahal daripada nilai mata uang itu sendiri seperti uang bernilai 25 sen namun berbahan perak.
Nilai rupiah pada masa lalu dibandingkan dengan rupiah saat ini juga mengalamai perubahan, kalau pada tahun sekitar 1980 an uang Rp. 1.000 bisa untuk membeli semangkuk bakso, untuk saat ini dibutuhkan Rp. 10.000 untuk mendapatkan semangkok bakso.
Perjalanan rupiah yang mengalami perubahan nilai dipengaruhi juga oleh perubahan ekonomi negara yang juga terpengaruh ekonomi global. Hingga sekarang rupiah kita penampakannya seperti ini.
Sepuluh tahun kedepan uang rupiah edisi emisi terbaru tersebut mungkin seolah-olah tak berharga lagi saat pemerintah mencabut dan mengeluarkan rupiah baru, sehingga banyak yang menganggap sebagai barang tak berharga. Kalau saja saat ini banyak kita jumpai perilaku mencoret, menulisi uang kertas padahal uang rupiah tersebut masih berlaku, apalagi nanti rupiah tersebut jika tidak berlaku lagi.
Dengan menyimpan uang rupiah edisi masa lalu dan sudah diganti dengan yang baru akan berguna bagi anak cucu kelak ini lho uang rupiah dari masa kemasa.
Jadi tak usah jauh-jauh untuk mewujudkan cinta rupiah cukup dengan perbuatan kecil mengkoleksi uang (kolektor) , untuk mengenang perjalanan rupiah sebabagi wujud cinta rupiah secara sederhana.
#BI_CintaRupiah
Semasa pendudukan VOC alat pembayaran yang dominan adalah mata uang milik VOC. Selain itu juga matauang negeri Belanda juga dipakai sebagai alat transaksi pada waktu itu.
Pasca merdeka tepatnya pada era tahun 1950 an Indonesia memakai mata uang sendiri dengan nilai sen. Bentuk uang logam yang unik ada lobang ditengahnya serta desain sederhana dengan tulisan Arab.
Semakin berkembangnya negara maka mata uang Rupiah semakin inovatif dengan desain yang lebih baik termasuk uang kertas.
Melihat berbagai macam bentuk, nilai berbagai macam mata uang yang pernah ada di Indonesia dapat mengenang kembali sejarah perjalanan Rupiah dari masa kemasa.
Begitupula dengan bahan untuk uang tersebut, pada masa lalu bahan uang harga jualnya lebih mahal daripada nilai mata uang itu sendiri seperti uang bernilai 25 sen namun berbahan perak.
Nilai rupiah pada masa lalu dibandingkan dengan rupiah saat ini juga mengalamai perubahan, kalau pada tahun sekitar 1980 an uang Rp. 1.000 bisa untuk membeli semangkuk bakso, untuk saat ini dibutuhkan Rp. 10.000 untuk mendapatkan semangkok bakso.
Perjalanan rupiah yang mengalami perubahan nilai dipengaruhi juga oleh perubahan ekonomi negara yang juga terpengaruh ekonomi global. Hingga sekarang rupiah kita penampakannya seperti ini.
Sepuluh tahun kedepan uang rupiah edisi emisi terbaru tersebut mungkin seolah-olah tak berharga lagi saat pemerintah mencabut dan mengeluarkan rupiah baru, sehingga banyak yang menganggap sebagai barang tak berharga. Kalau saja saat ini banyak kita jumpai perilaku mencoret, menulisi uang kertas padahal uang rupiah tersebut masih berlaku, apalagi nanti rupiah tersebut jika tidak berlaku lagi.
Dengan menyimpan uang rupiah edisi masa lalu dan sudah diganti dengan yang baru akan berguna bagi anak cucu kelak ini lho uang rupiah dari masa kemasa.
Jadi tak usah jauh-jauh untuk mewujudkan cinta rupiah cukup dengan perbuatan kecil mengkoleksi uang (kolektor) , untuk mengenang perjalanan rupiah sebabagi wujud cinta rupiah secara sederhana.
#BI_CintaRupiah
0 comments:
Posting Komentar
Sara Jorok Spam ma'af , Saya Hapus