A. Pentingnya Persahabatan Bagi Remaja
Masa remaja merupakan masa kritis, masa untuk berjuang melepaskan ketergantungan pada orangtua dan berusaha mencapai kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Keberhasilan remaja melalui masa transisi ini dipengaruhi oleh faktor biologis, kognitif, psikologis, maupun faktor lingkungan. Remaja tidak lepas dari pergaulan dengan remaja lain.
Persahabatan dapat terjadi antara dua orang atau lebih, bila persahabatan itu terjalin hanya dua orang kemungkinan bila ada masalah akan mudah terselesaikan. Berbeda bila persahabatan itu lebih dari dua, hal ini dikarenakan semakin banyaknya perbedaan individual sehingga rawan terjadi konflik.
Persahabatan dikalangan remaja tidak selalu berpengaruh negatif. Bagi remaja, persahabatan itu penting karena :
1. Kesempatan untuk menggali dan mengenali diri sendiri
2. Membantu selama waktu stres yang dialami remaja
3. Mengembangkan sikap positif
Remaja sering menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teamnnya. Aktivitas yang dilakukan misalnya salaing bercerita dan bermain.ini merupakan dampak negatif persahabatan pada remaja.
B. Aspek psikologis remaja
Keterampilan sosial itu biasa disebut sebagai aspek psikososial. Kegagalan remaja dalam menguasai keterampilan sosial akan menyebabkan dia sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya sehingga dapat menyebabkan rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku yang kurang normatif, perkembangan lebih ekstrim dapat menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, kenakalan remaja, tindakan kriminal, tindakan kekerasan dan sebagainya.
Jenis gangguan perilaku remaja yang bersifat internal antara lain depresi, perilaku menghindar, menarik diri, hamabatn belajar, menyakiti diri, serta penyalahgunaan zat adiktif. Perilaku remaja yang bersifat eksternal adalah perkelahian massal/tawuran, kriminalitas, lari dari rumah, bolos sekolah, dan seks bebas.
Menurut hasil studi Davis dan Forsythe (1984), dalam kehidupan remaja terdapat sembilan aspek yang menuntut keterampilan sosial (social skills) yaitu :
a. Keluarga
b. Lingkungan
c. Kepribadian
d. Rekreasi
e. Pergaulan dengan lawan jenis
f. Pendidikan/sekolah
g. Persahabatan dan solidaritas kelompok
h. Lapangan kerja
i. Meningkatkan kemampuan penyesuaian diri
C. Prinsip-prinsip dalam memilih teman sebaya
1. Luaskan pergaulan
Ada pepatah yang mengatakan “Mempunyai seribu teman jauh lebih baik dibandingkan memiliki satu musuh” semakin banyak teman yang dimiliki, semakin banyak pula kita bisa mengambil manfa’at persahabatan. “That’s Friends are For !”
2. Faktor-faktor dalam memilih teman sebaya
Agar kemampuan kita dapat berkembang, maka hendaknya kita memilih teman-teman yang mendukung pengembangan diri kita.
3. Tentukan nilai-nilai sendiri dan keputusan pentingnya.
Remaja memiliki keinginan untuk diakui oleh temannya, oleh karena itu remaja terkadang mengambil suatu pilihan yang kurang tepat hanya karena ingin “sama”.
4. Hargai diri sendiri sebelum berharap orang lain menghargai kita
Jangan sampai kita memilih teman dengan cara yang subyektif. Hal ini bisa menghambat proses pengembangan diri sendiri. Kapan saja dimanapun kita berada, kita harus bisa memilih teman yang bisa diajak bercerita, belajar dan penanganan masalah.
D. Prinsip-prinsip dasar persahabatan yang sehat
Persahabatan yang sehat akan memberikan lebih banyak dampak positif terhadap perkembangan remaja. Berbeda dengan persahabatan yang tidak sehat, pada persahabatan tidak sehat, terdapat pihak yang mendapatkan keuntungan, ada pihak yang selalu merugi karena selalu mengalah dan dimanfa’atkan oleh yang lain.
Perbedaan Fisiologis/Biologis antara laki-laki dan Perempuan :
Laki-laki :
a. Tubuh laki-laki menonjolkan garis-garis lurus dan tegak yang dianggap melambangkan keperkasaan dan kekuasaan
b. Bahu lebar, dada lapang
c. Pinggul lebih kecil dibandingkan bahu.
Perempuan :
a. Tubuh perempuan lebih menonjolkan garis-garis melingkar, bulat dan sering dianggap sebagai lambang kelembutan, kasih sayang serta perasaan aman
b. Bahu relatif kecil dan melengkung, dada membesar kedepan
c. Pinggang kecil tetapi tulang pingul lebih besar/membulat, dan lain-lain
Perbedaan psikologis/kejiwaan antara laki-laki dan perempuan :
Laki-laki
a. Pola dasar pandangan keluar, terarah pada dunia/obyek
b. Suka menjelajah dan menyelidiki alam sekitar
c. Seuka membongkar dan membangun. Laki-laki membangun rumah sebagai tempat tinggal (building’a house)
Perempuan
a. Pola dasar pandangan kedalam, terarah pada manusia/subyek
b. Lebih gemar tinggal dirumah, memelihara dan merawat
c. Suka menyayangi dan memelihara. Perempuan pandai membangun rumah menjadi tempat yang membuat orang kerasan (building’a home), dan lain-lain.
E. Agar persahabatan terjalin langgeng
Teman yang baik adalah yang mampu berbagi rasa satu sama lain. Ia dapat menjadi sahabat dikala suka maupun duka. Namun pertemanan adakalanya tidak langgeng. Bagaimana menghindarinya berikut ini adalah tipsnya :
1. Berikan perhatian
2. Manfa’atkan kebaikan
3. Jagalah sopan santun
4. Kembangkan empati
5. Ucapkan terima kasih
6. Bersikaplah penuh ketulusan hati
7. Bertutur katalah secara bijak
8. Berikan pertolongan secukupnya
9. Buatlah rencana bersama
10. Jagalah “jarak” yang wajar
11. Jauhkan rasa memiliki yang berlebihan (posesif)
KOMUNIKASI EFEKTIF
A. Pengertian dari komunikasi
Secara luas komunikasi dapat diartikan sebagai bentuk tingkah laku seseorang, baik verbal maupun non-verbal yang ditanggapi oleh orang lain, tidak sekedar pertukaran kata atau ungkapan pesan tertentu.
Komunikasi menurut Lasswell meliputi 4 unsur yaitu :
1. Pengirim (komunikator)
2. Pesan
3. Penerima (komunikan)
4. Dampak atau efek
Dapat disimpulkan komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan (penerima) dari komunikator (sumber) melalui saluran-saluran tertentu, baik secara langsung atau tidak langsung.
B. Proses komunikasi
Encoding merupakan proses yang dilakukan untuk memproduksi pesan.
Decoding adalah kebalikan dari encoding, yang merupakan perbuatan untuk memahami pesan.
Noise adalah gangguan yang terjadi pada sa’at proses penyampaian pesan dan dapat menghambat proses komunikasi.
Manusia berkomunikasi secara personal melalui bahasa tubuh dan melalui kata-kata. Pakaian yang dikenakan, cara berjalan, duduk, tersenyum, mengomunikasikan siapa dirinya, baik kepada orang laian maupun dirinya sendiri.
C. Makna komunikasi antarpribadi
Lima tingkatan komunikasi antarpribadi menurut Powell
1. Tingkat kelima yaitu basa-basi itu-itu saja
2. Tingkat keempat yaitu membicarakan orang lain
3. Tingkat ketiga yaitu menyatakan gagasan atau pendapat
4. Tingkat kedua yaitu perasaan atau tingkat hati
5. Pada tingkat pertama yaitu hubungan puncak
Tahap ini sudah mencapai keadaan saling mengungkapkan dan menanggapi perasaan, serta saling membuka hati.
D. Komunikasi yang efektif
Menurut Effendy, komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menimbulkan efek tertentu sesuai dengan tujuan yang dicapai. Beberapa efek komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Efek kognitif
2. Efek afektif
3. Efek konatif
E. Menjadi pendengar yang baik dan pembicara yang Asertif
1. Menjadi pendengar yang baik
Terkadang komunikasi dikatakan baik ditentukan oleh pendengarnya. Untuk menjadi seorang pendengar yang baik dan aktif, maka seseorang harus memiliki :
a. Kemampuan memproses informasi antara lain berusaha memahami pesan, berfikir kedepan, menarik kembali kritikan
b. Kemampuan mendengar reflektif antara lain merangkum pesan dengan kata-kata sendiri, membuat pesan lebih jelas serta meringkas komentar pembaca
c. Kemampuan isyarat nonverbal antara lain mengarahkan pandangan kepada sipembicara, tersenyum, memperhatikan.
2. Menjadi pembicara Asertif
Ada tiga macam perilaku berbicara, yakni perilaku agresif, pasif, dan asertif.
Ciri-ciri komunikasi agresif adalah :
a. Sering menggunakan kata “Sya”
b. Menggunakan kalimat intruksi atau perintah
Ciri-ciri komunikasi pasif adalah :
a. Sering minta ma’af
b. Banyak mendengar, tapi tidak merespon
c. Penerima merasa kasihan atau tidak peduli
Ciri-ciri komunikasi asertif adalah :
a. Menggunakan “Saya” dan “anda” secara seimbang
b. Bergiliran berbicara sehingga semua mendapat kesempatan
c. Menyampaikan opini secara logis dan berdasarkan fakta
ETIKA PERGAULAN
A. Pengertian dari Etiket dan Etika
Manusia dikodratkan hidup sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Kodrat manusia sebagai makhluk sosial tampak pada kebutuhannya akan orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan pribadi mereka. Interaksi dapat berjalan baik apabila ada batasan yang menjadi kesepakatan bersama dan dita’ati oleh semua pihak. Aturan itu disebut etiket, berasal dari bahasa Perancis etiquette, yang artinya aturan sopan santun dalam pergaulan.Etika memuat kriteria apa yang baik dan yang tidak baik.
B. Perbedaan Etiket dan Etika
Kaitan antara etiket dan etika adalah sama-sama mengacu pada norma atau aturan, etika mengacu pada norma kesusilaan sedangkan etiket mengacu pada norma kesopanan.
Keen Bertens menyajikan beberapa perbandingan antara etiket dan etika sebagai berikut :
Etiket menunjukkan cara yang dianggap tepat dan diterima dari suatu tindkana yang harus dilakukan atau tidak. Etika merupakan norma moral sebuah tindakan, misalnya jangan berbohong, jangan mencuri, jangan korupsi.
Penjelasan mengenai perbedaan antara etika dan etiket diatas menuntut kita untuk tidak lagi mencampuradukan dan ataupun menyamakan makna keduanya.
C. Norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
Tata peraturan itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa arab) atau norma (berasal dari bahasa latin) atau ukuran-ukuran. Dua macam isi dan menurut isinya berwujud : perintah dan larangan.
Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat yaitu : norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum.
1. Norma agama
2. Norma kesusilaan
3. Norma kesopanan
4. Norma hukum
5. Hubungan antar norma
D. Prinsip Etika Pergaulan
Kadang-kadang suatu hal yang dianggap sopan diastu daerah ternyata diangap tidak sopan didaerah lainnya. Misalnya menunjuk sesuatu dengan menggunakan kaki di Jepang dianggap wajar, apabila orang tersebut sedang sibuk bekerja menggunakan kedua tangannya.
Etika pergaulan harus dikuasai agar hubungan kita dengan orang lain dapat lebih baik dan dapat menyenangkan semua pihak yang kita ajak bergaul.
Beberapa prinsip etika pergaulan yang secara umum perlu diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah prinsip hak dan kewajiban, prinsip tertib dan disiplin, prinsip kesopanan, prinsip kesederhanaan, prinsip kejujuran dan prinsip cinta kasih.
1. Prinsip hak dan kewajiban
Hak adalah suatu kewenangan yang secara sah dimiliki oleh seseorang. Ada bermacam-macam hak, diantaranya adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak lahir dan biasa disebut sebagai “hak asasi manusia”.
Kewajiban pada hakekatnya adalah suatu tugas yang harus dijalankan oleh setiap manusia untuk memperoleh, mempertahankan dan membela haknya.
Ada empat macam kewajiban yang hendaknya dijalankan oleh setiap pribadi :
a. Kewajiban terhadap diri sendiri, yaitu kewajiban manusia secara pribadi atau perorangan yang bertujuan untuk membina, mengembangkan dan memajukan hidup pribadi
b. Kewajiban terhadap orang lain, baik perorangan maupun kelompok untuk menghormati hak-hak orang lain
c. Kewajiban terhadap negara, yaitu kewajiban untuk membela negara, menaati peraturan negara, serta menjunjung tinggi nama baik negara
d. Kewajiban terhadap Tuhan, yaitu kewajiban untuk menghormati, menerima, dan menaati hukum-hukum-Nya serta mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita dihadapan-Nya.
2. Prinsip tertib dan disiplin
Tertib dan disiplin adalah suatu keadaan yang menunjukkan ketundukkan terhadap hukum atau peraturan yang telah ditetapkan dengan penuh kesadaran demi tercapainya tujuan bersama. Prinsip ini meliputi unsur-unsur hukum dan peraturan, ketaatan/ketundukkan terhadap hukum dan peratiuran, kesadaran untuk tunduk/patuh, serta keinginan untuk mencapai tujuan
3. Prinsip kesopanan
Bertingkah laku atau bertindak sesuai dengan norma kesopanan dan norma kesusilaan yang berlaku dimasyarakat. Orang yang sopan biasanya rendah hati dalam sikap, tindakan, tutur kata, dan perbuatan.
4. Prinsip kesederhanaan
Sederhana adalah tingkah laku yang bersahaja (tidak kurang tidak lebih). Tidak lebih berarti tidak keterlaluan, tidak bertindak yang dibuat-buat (overacting) dan tidak suka menonjolkan kelebihan atau kemampuan.
5. Prinsip kejujuran
Jujur adalah tingkah laku atau tindakan yang sesuai atau bersumber dari suara hati/hati nurani. Jika seseorang hendak menilai dirinya jujur atau tidak, ia seharusnya bertanya pada dirinya sendiri apakah tindakannya sudah sesuai dengan suara hati/hati nuraninya atau belum.
6. Prinsip keadilan
Keadilan adalah pengakuan dan pelaksanaan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Demikian juga kita diperlakukan dengan adil jika hak kita dihargai dan orang lain menunaikan kewajibannya terhadap kita.
7. Prinsip cinta kasih
Cinta kasih menunjukkan adanya sikap saling menghargai, saling menghormati, tidak membeda-bedakan sesama, serta memikirkan kebaikan diri dan orang lain. Cinta kasih adalah segala kebaikan yang muncul dari sanubari dan berasal dari Tuhan. Cinta kasih diwujudkan dengan mengasihi orang lain seperti mengasihi diri-sendiri. Sikap dasar tersebut menjadi kunci pergaulan.